Rabu, 09 November 2011

Rindu Hamba kepada Allah SWT

Rabi’ah al adawiyah menuliskan syairnya :
Cinta hawa nafsu dan Cinta karena Kaulah Pemiliknya
Cinta hawa nafsu adalah kesibukkanku untuk mengingat-Mu
Ku singkirkan segala yang selain diri-Mu
Cinta karena Kaulah Pemilik-Nya
Adalah tersibaknya tirai hingga ku tatap Kau
Tak ada pujian untukku dalam hal apapun
Pujian hanya untuk Mu dalam hal apapun

Ada ribuan nafsu di hatiku
Menyatu padu sejak aku mengenal –Mu
Orang-orang yang kudengki dahulu
Kini berbalik mendengki diriku
Jadilah aku Tuan dari makhluk segala penjuru
Sejak Engkau menjadi Tuanku
Wahai agamaku!wahai duniaku!
Biarkan manusia memilikmu
Sebab kesibukkanku kini mengingat-Mu
Syair sufi lainnya;
Jauh dari –Nya lebih panas dari api neraka
Dekat dengan –Nya lebih tentram daripada Surga
Mahabbah kecintaan=kerinduan mencari kekasih.Tidak ada pencarian jika kekasih sudah ada dihadapan.Kerinduan sesuatu yang sudah kita kenali dari berbagai aspek.Mustahil jika kita rindu tanpa mengenal siapa,dimana,sperti apa.Allah adalah kekasih puncak,inilah salah satu jenis kerinduan yang sebenarnya sudah jelas menjadi lebih sempurna kejelasannya.
Terjadi dialog antara Nabi Ibrahim Ibn Adham dengan Allah Swt :
Suatu hari aku berkata; “Wahai Tuhanku”!jika Engkau pernah member salah seorang diantara para pecinta sesuatu yang dapat menenagkan hatinya sebelum bertemu Engkau,berikan juga itu kepadaku!Sungguh aku tercekam gelisah.’ Setelah itu aku bermimpi berdiri dihadapan Nya,.Dia berkata: “wahai Ibrahim,apakah kamu tidak malu meminta agar Aku memberimu sesuatu yang dapat menenangkan hatimu sebelum bertemu Aku?Apakah seorang yang tercekam rindu bisa tenang sebelum bertemu kekasihnya?aku menjawab; “Wahai Tuhanku! Melangit kecintaanku pada-Mu,hingga aku tak tahu harus berkata apa.Ampunilah aku,ajarilah aku apa yang harus ku ucapkan. Dia berkata, “ucapkanlah Ya Allah!Relakan aku dengan ketentuan-Mu,sabarkan aku atas cobaan-Mu,dan berilah aku inspirasi untuk selalu mensyukuri nikmat nikmat karunia-Mu.Jadi jelas kerinduan ini akan reda dan menemukan ketenangan nanti di akhirat.
“ Sejak ku dengar tentang dunia CINTA,kumaafkan duniaku,hatiku dan mataku dijalan ini. Aku pernah berpikir bahwa CINTA dan yang di CIntai itu berbeda.Kini aku mengerti bahwa keduanya sama (Jalal al-din rumi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar